Manusia yang layak adalah mereka yang tidak menyakiti sesamanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa harga dirinya terikat erat dengan penghormatan terhadap martabat orang lain. Ia memahami bahwa dalam setiap tindakan baik yang dilakukan, ia tidak hanya menjaga harmoni sosial, tetapi juga memperdalam kesadaran akan tanggung jawab moral di dunia ini.
Sejalan dengan ini, Immanuel Kant menyatakan: "Bertindaklah sedemikian rupa sehingga engkau memperlakukan kemanusiaan, baik dalam dirimu sendiri maupun dalam diri orang lain, selalu sebagai tujuan, dan bukan semata-mata sebagai sarana". (Groundwork of the Metaphysics of Morals) Trans. by Mary Gregor. Cambridge: Cambridge University Press, 1997.
Artinya, bagi Kant, manusia perlu diperlakukan sebagai tujuan, bukan sekadar sarana. Ini karena setiap manusia memiliki martabat yang melekat pada dirinya sendiri. Dengan mengakui martabat ini, manusia diajak memperlakukan orang lain dengan penghormatan yang sama seperti yang ia harapkan untuk dirinya sendiri.
Sikap yang memperlakukan manusia hanya sebagai alat, itu melanggar prinsip moral universal dan mencederai keadilan sosial. Kesadaran ini sudah selayaknya mendorong manusia mempertimbangkan dampak tindakannya terhadap martabat orang lain. Sebab, penghormatan terhadap sesama akan memperkokoh tatanan moral dan menciptakan kehidupan sosial yang harmonis di antara manusia.
Melihat Manusia Lain sebagai Diri Sendiri :
Selengkapnya silahkan buka : https://harian.disway.id/read/853972/langkah-menjadi-manusia-yang-layak
Next Topics :
- 5 alasan belajar ilmu beladiri
- Sejarah aliran
- Attitude vs Kepintaran
- Suka begadang? hati-hati!!
- Janji Karatedo Goju
- Hidup sehat bebas diabetes
- Solusi atasi kolesterol
- Hipertensi dan solusinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar