Dalam suatu pelajaran ada seorang murid bertanya kepada guru....Guru tolong dong kasih kesempatan kami untukd mencatat atau adakah buku-bukur referensi yang dapat kami pelajari untuk memahami materi yang diajarkan?
Kemudian Guru memberikan response " ah sudah kamu belajar saja ucok..datang saja kesekolah tiap hari, ikuti latihan-latihan yang diberikan saja kalo ada PR, PS kerjakan saja ucok...ngak perlu tanya-tanya catetan segala atau cari buku-buku referensi atau jangan tanya-tanya cara nya bagaimana..kalo Guru mengajar dengerin saja..ikuti saja....lakukan saja " 😇💪💪💪💪
Murid hanya menganguk-anguk kan kepala saja, sambil juga memegang daku dan garuk kepala yang tidak gatal tanda bingung..🤔😕😵...
Si murid berkata dalam hati: Bagaimana mau belajar dengan baik kalo murid tidak tahu, atau lupa karena tidak ada catetan, tidak ada diklat, tdk ada buku 2x acuan...tapi ya sdh jalani saja...
Pointer:
Cara mendidik seperti tersebut diatas harusnya mulai ditinggalkan, setiap Pendidik seharusnya lebih aware / memilki rasa perhatian terhadap kecepatan menangkap khusus nya bagi murid yg lambat/ tdk cepat mengingat/ menangkap pelajaran sebab kalo guru tdk care / aware / peduli, tidak empati terhadap keadaan Murid tsbt maka apapun diajarkan tidak akan bertahan lama, hanya berlalu begitu saja hanya ingat pada saat pelajaran saja setelah itu lupa yang ada hanya kesia2x an belaka... setiap Pendidik hendaknya kreatif, apalagi di jaman now.. seharusnya setiap Pendidik memperbolehkan para murid untuk mencatat, merekam dengan smartphone atau Pendidik mempersiapkan buku 2x atau diklat supaya para murid memiliki kesempatan untuk mempelajari/ dilatih lagi
dirumah.. Buang jauh 2x paradigma dengarkan saja, latihan saja, ikuti saja pelajaran tiap hari dtg ke sekolah /
Ktmpt latihan biar nanti guru mu yg mengajari mu..pertanyaan nya: Sampai kpn Guru?
Menurut pendapat saya pribadi kalo cara mengajar tersebut tidak di ubah maka percayalah hasilnya tidak akan maksimal, kelamaan, tidak efisien..menguras waktu dan tenaga..seperti mengisi air ke dalam ember bocor alias tidak akan penuh-penuh...
Kesimpulan :
Kebersamaan karena bisa belajar bareng dengnan Para Guru, bertemu dengan Para Teman memang tercapai kalo itu memang tujuannya, tapi kalo tujuannya agar Para Murid mandiri, bisa belajar sendiri, atau apa yang dipelajari bisa dipraktekan, atau supaya Para Peserta Didik bisa mentransfer ilmunya kelak kepada anggota lain maka tujuan tersebut jauh dari pencapaian. Kegiatan tersebut lebih terkesan hanya menjalankan formalitas program, menjalankan rutinitas saja. ( yang penting ada program selesai..)
MT
Goju Instructor Dan IV Certified
" Salam semangat terus belajar..., hormati Guru apapaun kondisinya..tidak ada bekas atau mantan guru ...
karena ilmu yang diajarkan bersifat abadi, apa yang diajarkan Guru selamanya melekat...
karena ilmu yang diajarkan bersifat abadi, apa yang diajarkan Guru selamanya melekat...
Mari jadikan diri kita seorang pendidik/ guru bukan sekedar menjalankan fungsi formalitas saja lebih dari itu seberapa banyak ilmu yang sudah diberikan kepada Para Murid, seberapa banyak murid yang lulus berkualitas..seberapa banyak murid yang memahami dan ingat apa yang sudah diajarkan..
Mari beri kemudahan kepada Para Murid untuk belajar..setelah itu semua bergantung kepada murid ..."