Tampilkan postingan dengan label membangun karakter positif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label membangun karakter positif. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Februari 2023

MEMBANGUN KARAKTER PEMBERANI, DISIPLIN, JUJUR, STOP BULLYING!

Baru-baru ini kita di kejutkan dengan perilaku kekerasan anak yang di lakukan orang dewasa , kekerasan tidak berupa verbal tetapi kekerasan fisik. 

Lebih dari itu yang mengejutkan walaupun si Korban sudah terkapar tidak berdaya, PELAKU tetap melakukan kekerasan biadab bertubi-tubi, jujur saya sebagai Praktisi Bela Diri yang sudah terbiasa melihat pertarungan-pertarungan MMA yang brutal dan sadis shock/ kaget melihat Pelaku kekerasan terhadap korban yang sudah terkapar tidak berdaya bertubi-tubi ini MIRIS namaya. Sulit di lukiskan dengan kata-kata. 

Di satu sisi kasihan melihat korban yang tidak berdaya , di sisi lain kok ada ya dan memang ada Pelaku yang keji, kejam seperti  yang di lakukan  Pelaku Mario D. terhadap David , dan  saya memberi label mereka Si Pelaku kekerasan " PREDATOR ".

Pertanyaan untuk patut kita renungi MENGAPA HAL ITU BISA TERJADI? 

Mungkin teman-teman punya jawaban masing-masing dan setuju kalo hal itu bisa terjadi bisa kita kupas panjang , namun kita coba kupas tipis saja ya biar tidak kepanjangan yaitu dari 2 sisi : baik dari sisi Pelaku dan Korban secara umum dengan menggunakan pendekatan pengamatan penulis.

PELAKU : 

Pelaku merasa keluarga kaya, bergelimang harta dan merasa uang bisa menyelesaikan segalanya, kurang didikan: etika sopan santun, saling menghormati dan menghargai dan hindari kekerasan untuk menyelesaikan konflik. 


KORBAN : 

Biasanya anak baik, tidak memiliki prasangka buruk dan pendidikan keluarga yang kuat mengenai etika sopan-santun, sifat saling menghargai dan menghindari konflik dengan kekerasan, dan biasanya sifat-sifat seperti ini rentan terhadap tipu muslihat dan mudah mengalami intimidasi. 

Teman-teman, bapak-ibu, Adik-adik dan Para Orang Tua langsung kita masuk kepada SOLUSI PENANGANAN untuk menghindari hal serupa bisa terjadi, bagaimana? 

Ingat siapapun Anda, Kita semua bisa menjadi Pelaku ataupun Korban maka menurut saya pribadi beberapa hal agar hal tersebut tidak terjadi sebagai berikut : 

  1. Ajaran pendidikan moral agama tentang kebaikan untuk mengasihi sesama itu mutlak baik pendidikan dalam keluarga dan sekolah ini homework kita bersama. 
  2. Ada beberapa dan saya yakin semua PELATIHAN BELADIRI seperti satu di antaranya KARATE mengajarkan tidak hanya bagaimana menghindari serangan seperti pukulan dan tendangan dengan tangkisan-tangkisan tapi lebih dari itu dalam pelatihan beladiri juga mengajarkan sifat sportif, menahan diri untuk tidak mudah emosional, menghindari konflik dengan kekerasan dan jiwa pemberani. 

Kalo ada Pelatih-pelatih yang hanya fokus menciptakan juara-juara pertandingan tanpa memperhatikan pelajaran membentuk karakter yang tidak mudah di bully itu hak pelatih masing-masing. Tapi menurut saya sangat disayangkan karena sejatinya belajar ilmu beladiri yang terutama saat ini adalah membentuk karakter seorang pemenang tidak hanya di pertandingan-pertandingan namun lebih dari itu membangun karakter menjadi orang yang rendah hati, menjunjung tinggi kebenaran , bijaksana, menghindari kekerasan menyelesaikan konflik karena sadar bahwa pukulan,tendangan yang kita latih bisa mematikan, tidak mudah jatuh dalam tipu daya, responsif bila menghadapi situasi yang mengancam diri, dll. 


Belajar dari Pengalam Hanshi Maskun Prasetya ( Guru besar IKGA di Indonesia ) yang selalu menekankan pula dalam setiap pelatihan untuk tukar pikiran, sharing diskusi, hal ini juga Saya terapkan untuk mencari waktu luang sharing diskusi. 

Sebagai pelatih saya selalu memanfaatkan waktu dalam istirahat setelah latihan  fisik  yang menguras keringat dan tenaga untuk bicara dan tekankan bahwa belajar karate tidak di tuntut untuk ikut kejuaran-kejuaran karena memang kesibukan aktivitas belajar baik sekolah maupun les-les, saya selau katakan ke anak didik santai saja jangan tujuan-tujuan tersebut membebani latihan anggap latihan itu hiburan mu, melepas penat seharian belajar di sekolah dan tempat les, anggap latihan karate itu latihan relaxasi ya karena ada bagian-bagian tertentu sambil berlatih kita bermain dan sebagai Pelatih harus mampu komunikasi yang menghibur, membangkitkan semangat dan selalu memberikan contoh-contoh kasus bagaimana menghindari kekerasan sehingga anak didik bukan menjadi Pelaku maupun Korban. 

Demikian semoga teman-teman, para orang tua dan adik-adik yang membaca tulisan ini menjadi bahan permenungan kita bersama agar kasus-kasus kekerasan tidak menimpa ke diri kita karena efeknya fatal merusak masa depan diri dan keluarga. 

Untuk teman-teman Pelatih dan Para Guru mari kita ajarkan kembali pendidikan etika moral-agama yang menekankan kasih sesama, saling tolong menolong, jujur, sikap hormat,  sikap toleransi kita junjung tinggi dalam setiap pengajaran karena efek pendidikan negatif di era internet  yang terbuka luas  mudah di dapatkan perlu di imbangi oleh kita sebagai  Parents, Pendidik/ Guru dan Pelatih. 

Salam hormat...onegaishimas...deep bow  🙏😃

Sensei Michael Thang

email valid : gojukaiindonesia@yahoo.co.id

Dojo Thang-Citra Palem






Next Topics :